 |
| Thn 2012 rumah rusak ini hanya dijual 17 juta |
Penyebabnya adalah susah air. Sudah banyak yg membuat sumur bor 30-40 m tapi gagal dapat air. Air hanya dari jaringan artesis yg juga tidak lancar mengalir. Saling adu sedot pompa dan keributan ttg air sudah biasa terjadi. Saat musim kemarau harus beli air yang harganya 45 rb per 1000 liter (satu toren).
Hanya ada 1 blok yg bisa berhasil membuat sumur.Ada 8 rumah yg sumurnya berair. Membuat sumur bor biayanya 14 jt dengan kedalaman 30-40 M tanpa jaminan sukses dapat air. Kalau gagal yah bagi rezeki 14 jt buat pekerja. Alternatifnya bikin sumur gali dangkal, 5 jt untuk 10 m.
Seorang teman(om win) sudah survey ke yg 14 jt, dicek rumahnya memang kemungkinan besar ada air. Tapi tetap ragu, ada kemungkinan buang 14 jt. Alternatifnya bikin sumur dangkal 10 m seharga 5 jt. Tapi ngga enak hati sama yg 14 jt. Akhirnya di musim kemarau panjang kemarin, nekat menggali sendiri. Dibantu istrinya yg menimba tanah galian.
Ketika kedalaman mencapai 6 meter, mendapatkan kabar bahwa tetangga dibelakangnya telah mengebor 40 meter tanpa hasil. Tentu saja kabar ini bikin down. Istrinya (yg mungkin ngga tahu cape/beratnya) memberi semangat untuk tetap berjuang menggali hingga 10 m.
Dikedalaman 8 m, tercium bau gas. Om win menahan napas dan bergegas naik keatas. Butuh 5 detik untuk sampai keatas. Setelah itu tanah disiram air panas dan ditiup dengan udara dari selang yg disalurkan ke paralon. Untung gasnya berbau, coba kalau gas CO yg tak berbau dan mematikan.
Penggalian dilanjutkan, pada kedalaman 9 m didapat batu besar yg mengisi 3/4 diameter sumur. Butuh 2 hari utk memecah batu. Begitu batu keangkat semua didapat tanah berair. Penggalian makin semangat, dan pada 10 m didapat sumber air. Hasilnya pada kedalaman 10 m didapat volume air setinggi 1 m dgn diameter 1,3 m. Kurang lebih sama dengan volume toren 1000 liter.
Butuh 11 hari penggalian dalam sebulan lebih, atau rata-rata 1 m perhari gali. Karena kegigihan suami istri ini, masyarakat setempatnya menamakan sumur cinta.
