Tuesday, July 13, 2004

Low Tar, Low Smoke.. Low Smell

Rokok dijepang harganya seragam dimana-dimana kecuali di bandara (area bebas pajak). Harga rokok berkisar antara 270 yen - 300 yen perbungkusnya. Kandungan tar tertinggi dimiliki rokok merk SEVEN STARS, rokok-rokok lainnya berkisar antara 6-10 mg. Terendah bernilai 1 mg. Rokok dengan kandungan 1 mg ini diameternya lebih kecil dan filternya lebih panjang serta jauh lebih berat dihisap. Kemudian ada yang mempunyai spesifikasi LOW SMOKE, ada juga spesifikasi LOW SMELL. Kalau lagi didalam ruangan aku pilih MILD SEVEN PRIME yang LOW SMOKE dan LOW SMELL. Akibat kebiasaan "rokok sehat" ini, aku nggak lagi enjoy ngisep DJI SAM SOE yang kandungan tar-nya 34 mg!!

Friday, June 25, 2004

Melebihi kecepatan suara

Di Jepang, pengguna lalu lintas sangat sopan. Kecepatan paling maximal 40 km. Dan mereka akan berjalan sangat lambat kadang berhenti jika dipersimpangan. Jarang sekali yang mengebut, main klakson atau main gas. KECUALI.. dimalam minggu banyak yg mabuk dan lupa sopan santun. Tapi masih ngga ngebut, paling ngebut pakai gigi rendah sehingga mengeluarkan suara yg keras dari kenalpot.... istilahnya "melebihi kecepatan suara"

Wednesday, June 02, 2004

Negara Berperikebinatangan

Di Jepang burung dan binatang liarnya lainnya berkeliaran bebas, kecuali macan dan anjing/kucing. Sedikit sekali ada kucing liar disini, anjing liar? belum kulihat. Bandingkan di Indonesia, malah kebalikannya (tapi enaknya di Indonesia banyak macan liar hahahahaha). Di Australia malah kangguru dibiarkan bebas berkeliaran. Jadi hati-hati kalau ngebut di highway, awas ada kangguru nyebrang!!!

Buta Huruf I

Suatu hari aku main ke rumah Stephanus di Tsunamina(Yokohama) sampai jam 12 malam. Pulangnya dipinjami sepeda. Berbekal kompas, GPS dan Peta kecil berangkatlah aku pulang ke Aobadai. Kuperkirakan perjalanan sekitar 2 jam. OK, sampai ditengah2 perjalanan masih on track, sampai feeling-ku tiba menyadarkanku bahwa aku kesasar. Segera aku balik sekitar 500 meter. Kucari2 toko 24 jam, kudapati toko Watson. Dengan bahasa inggris campur tarzan aku berkomunikasi dengan pelayan toko yang berbahasa jepang campur tarzan... eh nyambung!!! Aku beli peta(yang isinya huruf jepang doang) dan olehnya diberi rute menuju Aobadai eki(stasiun kereta). Pas kemudian bingung, aku tanya ke polisi yg jaga malam... nyambung juga :). Nyampailah aku di asrama jam 2.50 pagi.

Paling bete kalau pas di eki nggak ada petunjuk dalam inggris, seperti di Yokohama eki. Untungnya aku tahu kereta-nya dan untungnya nama keretanya pakai romanji bukan huruf jepang. Jadi kubeli tiket dengan harga minimum ke mudian kekurangannya dibayar di stasiun tujuan(namanya Fare Adjusment).

Ke kantor imigrasi, ke bank, shoping di suzukakedai dan akihabara pakai bahasa tarzan ok2 aja.... kena batunya juga akhirnya!!! Ceritanya aku bawa bento (nasi bungkus) dari rumah, aku beli lauk di Ookayama. Kulihat harganya 168 yen dan 150 yen, Ah murah cuman 318 yen.. bisa buat seharian. Tapi ternyata yang kubayar 716 yen! Oalah ternyata itu harga per 100 gram :(

Wednesday, May 26, 2004

Kereta Tidak Sopan

Kereta hanya berhenti 20 detik ditiap eki, suatu ketika aku ngalamun di stasiun tujuan. Begitu aku sadar dari lamunan, aku langsung bangkit berjalan ke pintu... terlambat!! pintu sudah menutup. Sungguh tidak sopan kereta ini, hanya berhenti 20 detik.

Tragedi Telur III

Ngga mau telur meledak, kupecah 2 butir dalam mangkuk. Kumasukan mangkuk dalam microwave. Kutunggu 2 menit, eh masih mencair. Aku set 30 menit... EH ADA SIARAN F1!! wah antenna belum beres nih. Aku beresin antenna dan ketika keluar kamar... tampak anak2 bergerombol di dapur. WALAH!!!! telur gosong abis membuat dapur penuh asap!!.

Tragedi Telur II

Kucoba memasak Telur dengan microwave. Kumasukan 2 butir telur utuh. Dan kutunggu... DUOOSS... telur-telur pada meledak

Tragedi Telur I

Pagi ini telur kurebus dengan buru-buru. Dalam kereta, tiba-tiba penumpang berdesakan. Sampai dilab, kudapati 2 buah telurku pecah dalam tas :(